PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Strategi Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Drs. Choirul Fatta M. Pd.i
Disusun Oleh: Hery.kosma5b enjoi.
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
(INSURI) PONOROG0
2010-2011
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar sehingga siswa dalam kelompok kecil saling berbagi ide-ide dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas akademik (Davidson dan Kroll,1991:262). As’ari (2000:1) menyatakan bahwa didalam belajar kooperatif, siswa tidak hanya dituntut secara individual berupaya untuk mencapai sukses atau berusaha mengalahkan rekan mereka, melainkan dituntut dapat bekerja sama untuk mencapai hasil bersama, aspek sosial sangat menonjol dan siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya. Slavin(1995:2) juga menyatakan bahwa belajar kooperatif adalah siswa belajar dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen dari segi gender, etnis, dan kemampuan akademik untuk saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.
Selain dapat digunakan untuk siswa yang bersifat heterogen,Johnson dan Johnson (1994:44) menyatakan bahwa belajar kooperatif dapat juga digunakan pada setiap jenjeng pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, dalam semua bidang materi dan sembarang tugas. Slevin juga menyatakan bahwa belajar kooperatif telah digunakan secara intensif dalam setiap subjek pendidikan,pada semua jenjang pendidikan dan pada semua jenis persekolahan diberbagai belahan dunia. Belajar kooperatif dapat digunakandalam praktik ketrampilan, belajar penemuan, investivigasi, pengumpulan data laboratorium, diskusi mengenai suatu konsep, dan pemecahan masalah.
A. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif.
1. Menentukan tujuan.
2. Merencanakan pengumpulan informasi.
3. Membentuk kelompok.
4. Mendesain aktifitas kelompok.
5. Merencanakan aktifitas kelompok secara keseluruhan.
C. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif.
1. Meningkatkan prestasi siswa.
2. Memperdalam pemahaman siswa.
3. Menyenangkan siswa.
4. Mengembangkan sikap kepemimpinan.
5. Mengembangkan sikap positip siswa.
6 Mengembangkan sikap menghargai diri-sendiri.
7. Membuat belajar secara inklusif.
8. Mengembangkan rasa saling memiliki.
9. Mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
D. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif.
1. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit mencapai target kurikulum.
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga kebanyakan guru tidak mau menggunakan strategi belajar kooperatif.
3. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan atau menggunakan strategi belajar kooperatif.
4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
E. Solusi/cara mengatasinya.
Penggunaan waktu yang relatif lebih lama dapat diatasi dengan cara menyediakan lembar kerja siswa sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien, kelompok dibentuk sebelum kegiatan pembelajaran, dan penggunaan waktu diatur secara ketat untuk setiap kegiatan pembelajaran.
Penerapan belajar kooperatif memang memerlukan keterampilan khusus dari guru, sehingga tidak semua guru dapat menerapkan belajar kooperatif. Meskipun demikian, guru dapat dilatih mengenai penerapan belajar kooperatif. Sedangkan kelemahan belajar kooperatif yang terakhir dapat diatasi dengan pendekatan sosiologis bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh sebab itu siswa merasa perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif.
SUMBER: MODEL-MODEL BELAJAR INOVATIF, Dr. H. HOBRI, M.Pd.
Penerbit: Center for Society Studies (CSS) Jember
Pesona Surya Milenia C5-16 Jember Jawa Timur Indonesia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar