ASSALAMUALAIKUM

Jumat, 26 November 2010

by hery pai5b

MODEL PEMBELAJARAN KARYA WISATA

Untuk memenuhi tugas mata kuliyah
Setrategi Pembelajaran

Dosen pengampu
Khoirul Fata, M.Pd.I

Disusun oleh
Puput S

Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : PAI
Semester : 05 B

INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
( INSURI )
PONOROGO
2010




Model pembelajaran karya wisata

1. Pengertian Model pembelajaran karya wisata
Model karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelediki sesuatu, seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar, siswa perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Menurut Roestiyah (2001: 85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi belajar memperdalam suatu pelajaran dengan melihat kenyataannya. Namun sebelum karya wisata dilaksanakan sebagai metode pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan, menurut mulyasa (2005 : 112), antara lain :
a. Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
b. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.
c. Menganalilis sumber belajar berdasarkan nilai pedagogis.
d. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karya wisata menunjang dan sesuai denga tuntutan kurikulum.
e. Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis dan sistematis.
f. Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif.
g. Menganalilis tujuan karya wisata, telah tercapai atau tidak apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat karya laporan karya wisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
2. Langkah-langkah model pembelajaran karya wisata.
Agar pengguaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Masa persiapan. Guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin objek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar, menyusun rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok.
b. Masa pelaksanaan karya wisata. Pemimpin rombongan mengatur kegiatan karya wisata dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas pada setiap seksi, serta memberi petunjuk bila perlu.
c. Masa akhir karya wisata. Siswa dapat mengadakan diskusi mengenai hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata, seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, alat-alat lain dan sebagainya.
3. Keunggulan Model pembelajaran karya wisata
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode karya wisata memiliki keunggulan sebagai berikut :
a) Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada objek karya wiasata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Sebab, hal ini tidak mungkin diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.
b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok lalu menghayatinya. Dengan demikian mereka akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
c) Dalam kesempatan ini, mereka dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mereka dapat menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mengaplikasikan teorinya secara praktis,
d) Dengan objek yang ditinjaunya itu, siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang integratif.
e) Membuat bahan yang dipelajajari di sekolah jadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
f) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.




4. Kelemahan atau kekurangan Model pembelajaran karya wisata.
Selain memiliki kelebihan, Model pembelajaran karya wisata juga memiliki kekurangan, antara lain :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam metode ini, unsur rekreasi sering menjadi prioritas sedang unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggungjawab guru dan sekolah atas kelancaran dan keselamatan anak didik terutama karya wisata jangka panjang dan jauh.
5. Cara-cara mengatasi kelemahan Model pembelajaran karya wisata.
a) Lebih meminimalkan pihak-pihak yang terlibat.
b) Harus memprioritaskan unsur studinya dari pada rekreasinya karena terkadang sebaliknya.
c) Pemantauan kegiatan yang baik dan seksama sehingga tidak memerlukan pengawasan yang ketat.
d) Merencanakan kegiatan yang tepat guna sehingga meminimalkan biaya kegiatan.
e) Harus benar-benar ada kesepakatan dan persiapan yang matang dari berbagai pihak yang terlibat, sehingga dalam kelancaran dan keselamatan pelaksanaan kegiatan nanti tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan sekolah saja.
6. Sumber / refrensi
Asmani, jamal ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif,Kreatif,Dan Inovatif. Jogjakarta : DIVA Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar