ASSALAMUALAIKUM

Selasa, 08 Februari 2011

MAKALAHA HERI SUSANTO PALING TOP


PENGARUH SINETRON DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah
‘BAHASA DAN SASTRA

Dosen Pengampu
Drs.SUBANDI,M.Pd











Oleh:
HERI SUSANTO


Fakultas:Talbiyah


Jurusan:PAI/5B




INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI PONOROGO
2011



KATA PENGANTAR
Alhamdulillahsegala puji bagi Allah s.w.t, atas apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.  Sehigga kita dapat melaksanakan rutin nitas sebagai seorang mahasiswa dalam makalh ini kami akan sampaikan tentang pengaruh acara sinetron dalam perkembangan pendidikan anak sehigga kita tahu bahwa diri kita dalah calon penerus pendidikan yang akan dating dengan makalah ini kami akan mencoba mengulas tentang model pendididkan yang dterapkan orang tua dalam pendidikan anak dalam pengawasan acara televise dan sedikit akan mengulas mengenai dampak yang ditimbulkan dalam acara sinetron dan kita dapat mengetahui tentang solusi yang terbaik dalamn mendidik anak  dalam makalh ini kami masih banyak kesalahan sehigga kami minta kritikan dan saran untuk mencapai kesempurnaan makalah ini
















BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
A.    Setiap orangtua pasti menginginkan putra-putrinya bergaul dengan cara yang sehat dan aman tanpa pengaruh-pengaruh buruk,manakala seorang anak menyaksikan sinetron yang memberikan dampak negatif terhadap pergaulan dan bahasanya, pasti semua orangtua lebih berhati-hati terhadap sesuatu yang disaksikan oleh putra-putrinya, dan sekarang telah banyak beredar sinetron-sinetron yang dipublikasikan secara bebas dan terus terang kepada hallayak, tentunya orangtua lebih membatasi pergaulan anaknya. Demikian pentingnya perhatian orangtua yang diberikan kepada putra-putrinya sehingga seorang anak tidak sampai menjadi korban dari dampak negatif sinetron. Dua jam sudah cukup
                               Kapan dan berapa lama anak boleh menonton TV, semua itu tergantung pada cara sebuah keluarga menghabiskan waktu mereka bersama. Bisa saja di waktu santai sehabis makan malam bersama, atau justru sore hari. Anak yang sudah bersekolah harus dibatasi, misalnya hanya boleh menonton setelah mengerjakan semua PR. Berapa jam?? Menurut Jane Murphy dan Karen Tucker (produser acara TV anak-anak dan penulis) sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari, itu termasuk main komputer dan video game. Untuk anak yang belum bersekolah atau sering ditinggal orang tuanya di rumah, porsinya mungkin bisa sedikit lebih banyak. Memberikan batasan apa, kapan, dan seberapa banyak menonton acara TV juga akan mengajarkan pada anak bahwa mereka harus memilih (acara yang paling digemari), menghargai waktu dan pilihan, serta menjaga keseimbangan kebutuhan mereka.
                Agar sasaran tercapai, disiplin dan pengawasan orang tua mutlak diperlukan. Sayangnya, unsur pengawasan ini yang sering jadi titik lemah orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari di kantor. "Untuk itu, orang tua memang dituntut untuk cerewet. Tidak apa-apa agak cerewet, demi kebaikan anak-anak," ujar Fawzia.
                Kekerasan memang sulit dipisahkan dari industri hiburan. Sama sulitnya jika harus mencari siapa yang harus disalahkan terhadap masuknya tayangan kekerasan dalam industri hiburan. Kita akan terjebak dalam lingkaran setan antara produser, pengelola TV, sutradara, pengiklan, maupun penonton sendiri. Sementara menangkap setannya lebih sulit, tindakan yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan pengaruh tersebut, khususnya terhadap anak-anak. Kuncinya, mulai dari lingkungan keluarga.

  1. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam karya tulis ini
1.Apa model  orang tua dalam mendidik Anak.?
2.Apa dampak   sinitron dalam mendidik anak?
3. Apa pengaruh yang diakibatkan sinetron terhadap bahasa, pergaulan dan   
kwalitas belajar ?

  1. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh buruk akibat sinetron pada bahasa, pergaulan, dan kwalitas belajar. Agar para remaja bisa membatasi diri dari pengaruh buruk tersebut untuk mewujudkan pergaulan yang sehat dan aman serta dapat meningkatkan kwalitas belajar.

  1. Manfaat
Makalah ini diharapkan mempuyai manfaat:
a)      Bagi Orang tua
1.      bisa lebih mengawasi pergaualn anaknya
2.      agar bisa mengontrol tayangan-tayangan sinetron yang disaksikan oleh anaknya
3.      mewujudkan pergaulan yang aman dan sehat bagi anaknya
4.      dapat meningkatkan kwalitas belajar putra-putrinya.
b)      Bagi Remaja
1.      terhindar dari pengaruh buruk akibat sinetron
2.      meningkatkan kwalitas belajar
3.      dapat membedakan antara tayangan yang baik dan yang buruk
4.      menghindarkan pengaruh demi kelancaran proses belajar

c)      Bagi Guru Pembimbing
a)      lebih mudah menyampaikan materi-materi pembelajaran tanpa rasa khawatir,anak didiknya tidak bisa menerima materi pembelajaran
b)      lebih fokus dan optimal dalam melakukan proses belajar-mengajar












BAB II
PEMBAHASAN

  1.  Model pendidkan anak pada acara televisi
                Dari berbagai kemungkinan masalah yang bisa timbul, tentu peran orang tua tidak bisa diabaikan. Sikap orang tua terhadap TV akan mempengaruhi perilaku anak. Maka sebaiknya orang tua lebih dulu membuat batasan pada dirinya sebelum menentukan batasan bagi anak-anaknya. Biasanya, di kala lelah atau bosan dengan kegiatan rumah, orang tua suka menonton TV. Tetapi kalau itu tidak dilakukan dengan rutin, artinya Anda bisa melakukan kegiatan lain kalau sedang jenuh, anak akan tahu ada banyak cara beraktivitas selain menonton TV.
Usahakan TV hanya menjadi bagian kecil dari keseimbangan hidup anak. Yang penting, anak-anak perlu punya cukup waktu untuk bermain bersama teman-teman dan mainannya, untuk membaca cerita dan istirahat, berjalan-jalan dan menikmati makan bersama keluarga. Sebenarnya, umumnya anak-anak senang belajar dengan melakukan berbagai hal, baik sendiri maupun bersama orang tuanya.
                               Hal penting kedua adalah mengikutsertakan anak dalam membuat batasan. Tetapkan apa, kapan, dan seberapa banyak acara TV yang ditonton. Tujuannya, agar anak menjadikan kegiatan menonton TV hanya sebagai pilihan, bukan kebiasaan. Ia menonton hanya bila perlu. Untuk itu video kaset bisa berguna, rekam acara yang Anda sukai lalu tonton kembali bersama-sama pada saat yang sudah ditentukan. Cara ini akan membatasi, karena anak hanya menyaksikan apa yang ada di rekaman itu.
                               Masalah jenis program yang ditonton sangat penting dipertimbangkan sebab itu menyangkut masalah kekerasan, adegan seks, dan bahasa kotor yang kerap muncul dalam suatu acara. Kadang ada acara yang bagus karena memberi pesan tertentu, tetapi di dalamnya ada bahasa yang kurang sopan, atau adegan-seperti pacaran, rayuan - yang kurang cocok untuk anak-anak. Maka sebaiknya orang tua tahu isi acara yang akan ditonton anak. Usia anak dan kedewasaan mereka harus jadi pertimbangan. Dalam hal seks, orang tua sebaiknya bias memberi penjelasan sesuai usia, kalau ketika sedang menonton dengan anak-anak tiba-tiba nyelonong adegan "saru".
                               Masalah bahasa pun perlu diperhatikan agar anak tahu mengapa suatu kata kurang sopan untuk ditiru. Orang tua bisa menjelaskannya sebagai ungkapan untuk keadaan khusus, terutama di TV untuk mencapai efek tertentu.
 
B.Dampak Sinetron
Dampak buruk pada dasarnya adalah dampak yang diberikan sinetron terhadap cara berbahasa, berprilaku, dan beretika remaja yang kian menunjukan sisi negatifnya. Jelas pengaruh ini disebabkan oleh sinetron, karena saat menyaksikan sinetron kebanyakan yang ditampilkan adalah cara-cara berbahasa dan berprilaku yang kurang sopan, dan tidak pantas untuk dikonsumsi oleh remaja, pengaruh negatif ini dapat mempengaruhi bahasa, pergaulan, dan kwalitas belajar anak. Karena pada umumnya anak sering kali mengidolakan seseorang untuk dijadikan contoh, mulai dari perilaku, cara berpakaian dan tutur kata yang diucapkan. Otomatis anak mencontoh apa yang disaksikan dan dilakukan para idolanya walaupun itu tidak baik atau kurang sopan untuk anak seusianya.
 Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kurnia ayu (11/1/2008) mengenai karakteristik tentang dampak buruk sinetron yaitu sebagai berikut;
1)                  dampak buruk bersifat tidak bisa diraba tapi bisa dinilai  
             dari  perubahan yang terjadi
2)                  dampak buruk itu bersifat nyata dan kenyataannya terdiri dari tindakan yang dilakukan dan merupakan pengaruh yang bisa menyebabkan perubahan sosial dan budaya.
Pengertian ini juga disampaikan oleh Noor Fairuz dan Herlinda S(11/11/2008), bahwa dampak buruk bisa merusak moral dan etika remaja.
 
 
 
 
               C. Pengaruh Sinetron Salam Perkembangan Pendidikan 
                               Kapan dan berapa lama anak boleh menonton TV, semua itu tergantung pada cara sebuah keluarga menghabiskan waktu mereka bersama. Bisa saja di waktu santai sehabis makan malam bersama, atau justru sore hari. Anak yang sudah bersekolah harus dibatasi, misalnya hanya boleh menonton setelah mengerjakan semua PR. Berapa jam?? Menurut Jane Murphy dan Karen Tucker (produser acara TV anak-anak dan penulis) sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari, itu termasuk main komputer dan video game. Untuk anak yang belum bersekolah atau sering ditinggal orang tuanya di rumah, porsinya mungkin bisa sedikit lebih banyak. Memberikan batasan apa, kapan, dan seberapa banyak menonton acara TV juga akan mengajarkan pada anak bahwa mereka harus memilih (acara yang paling digemari), menghargai waktu dan pilihan, serta menjaga keseimbangan kebutuhan mereka.
                Agar sasaran tercapai, disiplin dan pengawasan orang tua mutlak diperlukan. Sayangnya, unsur pengawasan ini yang sering jadi titik lemah orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari di kantor. "Untuk itu, orang tua memang dituntut untuk cerewet. Tidak apa-apa agak cerewet, demi kebaikan anak-anak," ujar Fawzia.
                Kekerasan memang sulit dipisahkan dari industri hiburan. Sama sulitnya jika harus mencari siapa yang harus disalahkan terhadap masuknya tayangan kekerasan dalam industri hiburan. Kita akan terjebak dalam lingkaran setan antara produser, pengelola TV, sutradara, pengiklan, maupun penonton sendiri. Sementara menangkap setannya lebih sulit, tindakan yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan pengaruh tersebut, khususnya terhadap anak-anak. Kuncinya, mulai dari lingkungan keluarga.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

  1. SIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan:
1)      sinetron dapat merusak moral seseorang 
2)      sinetron dapat menurunkan kwalitas belajar siswa
3)      sinetron dapat berdampak negatif terhadap pergaulan, dan cara tutur remaja
4)      sinetron layak untuk disaksikan apabila sinetron tersebut bisa memberikan contoh yang baik bagi seseorang

  1. SARAN
Sebaiknya pertelevisian Indonesia melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap tayangan-tayangan sinetron yang akan dipublikasikan kepada media agar tayangan tersebut memenuhi syarat-syarat standar kwalitas .Tayangan tersebut juga harus mempunyai sisi positif yang membangun jiwa seseorang untuk menjadi lebih baik lagi dan layak untuk disaksikan oleh para remaja tanpa khawatir dengan pengaruh/ dampak negatif yang diakibatkan oleh sinetron yang disaksikan.
Dan sebagai orang tua, hendaknya mendampingi putra-putrinya yang masih kecil saat melihat tayangan sinetron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar